Selasa, 16 Januari 2024

Teori Kepribadian Hippocrates - Galenus

 Hola!

Kali ini aku akan bahas teori kepribadian yang pertama kali aku pelajari saat kuliah. Sepertinya sebagian besar dari kalian sudah familiar dengan teori kepribadian ini. Teori ini membagi kepribadian menjadi empat : Koleris, Plegmatis, Sanguin, Melankolis. Nahh.. udah kenal kan?
Nama teori kepribadian ini adalah Teori Kepribadian Hippocrates - Galenus.

Menurut Hippokrates, kesehatan dan kepribadian seimbang tergantung pada proporsi yang tepat dari empat cairan tubuh : darah, lendir, empedu kuning, dan empedu hitam. Ketidakseimbangan cairan tubuh ini, menurutnya, bisa menyebabkan penyakit dan juga mempengaruhi sifat serta kepribadian seseorang. Dari sini, muncullah hubungan antara empat cairan tubuh ini dengan empat temperamen atau kepribadian dasar: melankolis (dikaitkan dengan empedu hitam), koleris (dikaitkan dengan empedu kuning), plegmatis (dikaitkan dengan lendir), dan sanguin (dikaitkan dengan darah).

Aku jelasin mulai dari tipe kepribadian Koleris (yuhhuu tipe kepribadian akyuu!). Tipe kepribadian ini biasanya penuh semangat, enerjik, tapi juga agak keras kepala dan punya naluri alami untuk jadi pemimpin. Mereka punya api yang besar dalam dirinya! Mereka terkenal tegas. Gak ada area abu-abu dalam kamus mereka. Cuma ada YA dan TIDAK.
Kalo di DISC, tipe kepribadian ini mirip dengan tipe kepribadian Dominance.


Lalu ada tipe kepribadian Plegmatis. Mereka ini cenderung damai, suka menjaga kedamaian di sekitarnya, dan gak suka konflik. Plegmatis ini empatinya tinggi, mudah deket sama siapa aja, dan selalu siap memberi dukungan. Beberapa dari tipe plegmatis juga tidak suka menampakkan emosi kesedihan, marah, atau gembira yang meluap-luap. Saking datarnya ekspresi emosi mereka, seringkali kita gak akan pernah tau kapan mereka sedang marah. 
Kalo di DISC, tipe kepribadian ini mirip dengan tipe kepribadian Steadiness. Santai kayak di pantai..

Tipe yang ketiga adalah tipe kepribadian Sanguin. Mereka ini kayak baterai yang nggak pernah habis, selalu antusias, dan punya energi yang nggak ada matinya. Mereka seru banget buat diajak ngobrol dan sering jadi pusat perhatian. Mereka ini sering punya ide-ide yang out of the box! Kalo di DISC, tipe kepribadian ini mirip dengan tipe kepribadian Influence.

Tipe terakhir adalah tipe kepribadian Melankolis. Mereka ini biasanya orang yang peka banget terhadap emosi, suka mikir dalam-dalam, tapi sering juga cenderung ke arah melankolis atau sedih-sedihan. Kalo di DISC, tipe kepribadian ini mirip dengan tipe kepribadian Compliance.

Gak semua orang 100% masuk ke salah satu tipe ini, biasanya kita punya campuran dari semuanya. Tapi kadang-kadang, ada satu yang lebih kenceng daripada yang lain, kan?

Gimanapun itu, tetaplah unik dan jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri! Semoga penjelasan ini membantu kalian lebih memahami tentang beragam kepribadian yang ada di sekitar kita.

Teruslah menjelajahi keunikan dirimu dan hargai perbedaan! Happy exploring, guys!

Selasa, 09 Januari 2024

Teori Kepribadian : MBTI (Bonus link tes kepribadian)


Hola! Aku mau lanjutin bahas teori kepribadian lainnya setelah DISC, yaitu MBTI, yang katanya bisa bantu ngasih tau kita tentang diri kita sendiri. Jadi, MBTI ini kayak peta petualangan kepribadian kita, terdiri dari 16 tipe yang masing-masing punya keunikan tersendiri.

Pertama, ada yang namanya ekstrovert (E) dan introvert (I). Nah, ini bukan cuma soal seneng di keramaian atau lebih suka sendirian, tapi lebih ke sumber energi kita. Kalo kamu dapet energi dari interaksi sosial, mungkin kamu lebih ke arah ekstrovert. Kalo kamu lebih "recharge" dengan me-time, mungkin kamu cenderung jadi introvert.

Trus, ada sensing (S) dan intuition (N). Yang S itu kayak detektif detail, fokus sama apa yang bisa mereka liat langsung di dunia nyata. Sementara yang N itu kayak penglihatan jauh, lebih ke intuisi dan pandangan ke depan, liat sesuatu dari sudut pandang yang lebih abstrak.

Nah, berikutnya ada thinking (T) dan feeling (F). Yang T itu lebih ke logika, ambil keputusan berdasarkan data dan fakta. Sementara yang F lebih dengerin perasaan dan emosi, lebih ke "gut feeling" dalam pengambilan keputusan.

Terakhir, ada judging (J) dan perceiving (P). Orang yang J suka perencanaan, lebih terstruktur, punya jadwal yang konsisten. Sementara yang P lebih fleksibel, adaptif, dan bisa menyesuaikan diri dengan situasi.

Yang seru dari MBTI, kita bisa punya kombinasi dari ini semua, tapi pasti ada yang lebih kuat dan dominan dari yang lain. Jadi, MBTI ini bukan cuma buat ngertiin diri sendiri, tapi juga bisa bantu banget dalam hubungan sama orang lain.

Misalnya, kalo kamu tipe yang seneng rencana-rencanaan dan ketemu temen yang lebih spontan, bisa jadi tandem yang asik banget! Intinya, MBTI ini bukan soal membatasi, tapi malah buka pintu buat ngeliat kekuatan unik dalam setiap tipe kepribadian. Penasaran sama tipe MBTI mu? boleh coba tes disini , FREE! Memang cukup effort untuk menjawab banyak pertanyaan, tapi percayalah, hasilnya valid dan memuaskan. Silahkan dicobaaa 💫💪

Selasa, 02 Januari 2024

Teori Kepribadian : DISC + link tes


Hola! Siapa yang suka ngebahas tentang kepribadian? Pasti seru, kan? Nah, kali ini aku mau bahas sesuatu yang seru juga, yaitu teori kepribadian DISC. DISC adalah salah satu teori kepribadian yang aku pelajari saat kuliah di jurusan psikologi. Teori kepribadian lainnya seperti teori MBTI, Big Five, dsb, akan ku bahas pada topik berikutnya. Teori-teori ini bisa jadi kunci buat ngertiin diri sendiri dan orang lain lebih dalam, lho!

Oke, jadi apa sih itu teori DISC? Gampangnya, ini adalah cara untuk melihat dan mengelompokkan kepribadian manusia ke dalam 4 gaya utama: Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Conscientiousness (C). Jadi, setiap orang punya kombinasi dari keempat ini yang menentukan gimana mereka berinteraksi sama dunia.

Pertama, ada yang namanya "Dominance" (D). Ini buat orang yang suka ambil inisiatif, punya tujuan jelas, dan biasanya suka kontrol. Mereka yang punya D yang tinggi cenderung tipe pemimpin yang suka ngambil keputusan cepet.

Terus ada "Influence" (I), yang biasanya punya energi tinggi, supel, dan suka banget sama interaksi sosial. Mereka ini sering jadi pusat perhatian, suka ngemong tim, dan punya kemampuan memotivasi orang lain dengan mudah.

Nah, yang ketiga ada "Steadiness" (S). Orang-orang dengan gaya ini biasanya sabar, stabil, dan bisa diandalkan banget. Mereka suka menjaga keharmonisan dalam tim, punya empati tinggi, dan seneng bikin suasana hati orang-orang di sekitarnya jadi lebih baik.

Terakhir, ada "Compliance" (C). Orang dengan C yang tinggi biasanya detil banget, suka aturan, dan punya standar tinggi. Mereka ini jago ngatur waktu, fokus sama detail, dan suka nyari solusi buat masalah yang rumit.

Gak ada satu yang "lebih baik" daripada yang lain, karena setiap gaya ini punya kelebihan masing-masing. Yang penting, kita bisa menghargai perbedaan orang lain dan mencari cara terbaik untuk bekerja sama.

Oh ya, sebenernya kebanyakan dari kita punya campuran dari keempat gaya ini. Gak jarang kita bisa ada dua atau lebih yang dominan. Jadi, teori DISC ini lebih ke arah memberi pencerahan saja tentang preferensi kita dalam berkomunikasi dan bekerja.

Pokoknya, mengenal teori DISC ini bisa bantu kita buat lebih paham sama diri sendiri, ngertiin kenapa kita bertindak seperti itu, dan juga bisa jadi kunci buat lebih ngertiin cara terbaik berinteraksi sama orang lain.

Jadi, gimana? Seru kan? Yuk, mulai deh introspeksi diri buat liat gaya mana yang paling kenceng dalam diri kita! Siapa tau bisa jadi bahan refleksi buat jadi versi terbaik dari diri sendiri dan lebih paham dalam berhubungan dengan orang lain. Kamu bisa coba kenalan dengan dirimu melalui link tes ini. Selamat mencobaaaa! ✨✨


Rabu, 13 Desember 2023

Belajar Mindfulness untuk Menyeimbangkan Diri Kembali

 

Holaaaa I'm back again setelah entah berapa lama ga ngeblog :p

Tahun-tahun yang sibuk sebagai karyawan kantoran sekaligus bunda muda 2 anak (alhamdulillah cuma 2). 

How to run these two roles?
Ya dijalanin aja walaupun sambil Ya Allah..Ya Allah :D

Apalagi kalo kerjanya di Ibukota dan punya anak yang perlu perhatian khusus. Luar biasa sekali...
Kadang saya masih menangis diatas kendaraan saat pulang kerja, membayangkan kapan hecticnya pikiran dan aktivitas ini dapat berkurang. Kapan saya bisa fokus membersamai anak-anak di rumah tapi tetap memiliki pendapatan pribadi.

Pikiran-pikiran ini dilantunkan ke dalam doa yang seperti pedal terayun. Perlahan sampai tujuan, dikabulkan Tuhan.

So, here I am. Bunda muda yang per September 2023 untuk sementara tidak berstatus sebagai karyawan kantoran.

Apa yang pertama kali dilakukan selepas tidak lagi kerja kantoran?


BELAJAR MINDFUL.
yaa walaupun memang sebagai wanita hormonnya ups and down kadang suka ga fokus ga mindful, tapi saat nulis blog ini insyaallah lagi mindful kok. ehehhee..

Mari kita bahas serius tentang mindfulness :

Mindfulness atau kesadaran penuh adalah keadaan di mana kita sepenuhnya hadir di saat ini, dengan penerimaan dan tanpa penilaian. Hal ini membantu kita menenangkan pikiran yang kacau dan meningkatkan kemampuan kita untuk mengelola stres dan emosi negatif. Dengan berlatih mindful, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Kata para peneliti, mindful dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kebahagiaan kita.

Mengembangkan Mindfulness :

Untuk belajar lebih mindful, saya melakukan hal ini :

1. Meditasi: Sisihkan waktu khusus setiap hari, minimal 5 menit dulu untuk beberapa hari pertama. Duduk dalam keheningan dan fokus pada saat ini. Perhatikan pernapasan , sensasi tubuh, dan pikiran tanpa penilaian.

Saya sekarang melakukannya sambil bawa tasbih dan sambil berzikir. Lumayan kan mindful plus pahala.

2. Bernapas dengan sadar. 5 menit aja dulu, yang penting konsisten.

3. Makan dengan sadar : Melambat dalam mengunyah dan menikmati rasa makanan. Rasakan tekstur dan aroma setiap suapan. Walaupun di bagian ini masih sering sambil baca buku ato sekedar scroll sosmed.

4. Gunakan teknik Pomodoro : 25 menit fokus mengerjakan tugas, 5 menit break, kembali ke fokus dalam 25 menit. Ulangi 4x lalu lakukan break besar 30 menit.

5. Decluttering barang. Biar visual kita lebih tenang, nggak mumet lihat yang berantakan2.

6. Journaling. Menulis gratitude journal, 3 poin yang dapat disyukuri dalam 1 hari.

Semoga kiat-kiat ini membantu yaa. Tidak harus lama, yang penting lakukan langkah kecil tapi konsisten.
Yuk kembangkan mindfulness sama-sama.

Jumat, 27 April 2018

Im here, back to write some text to this blog.


time flies, people change, everything change but may not your deepest heart.