Selasa, 30 Desember 2008

menilik dari sisi Psikologi :Mutilasi Kian Marak

Tahun ini semakin banyak terungkap kasus mutilasi, apalagi setelah gempar kasus mutilasi yang dilakukan oleh Ferry Idham atau yang lebih dikenal sebagai Ryan kepada 11 korbannya seakan memberi inspirasi kepada orang lain untuk melakukan hal yng serupa dalam melampiaskan dendam atau amarahnya.
betapa harga nyawa di zaman ini semakin begitu murah sehingga para tersangka pun dengan mudah menghabisi korban dan dengan ringannya memotong-motong tubuh korban bagai memotong daging ayam!
Untuk menghilangkan jejak, tubuh korban yang sudah dimutilasi dibuang di beberapa tempat yang berbeda, misalnya di lahan kosong, sungai, dan kendaraan umum.

Ditilik dari sisi psikologi, dengan menggunakan teori belajar social/modeling dari Bandura, adanya rentetan kasus mutilasi ini berawal karena satu contoh.
Dalam teori belajar social Bandura menyatakan bahwa perubahan perilaku disebabkan karena adanya proses dan peneladanan (modeling, imitasi) terhadap perilaku yang disenangi dan dihargai.
Maraknya kasus mutilasi ini diawali dengan kasus Ryan ysng membunuh hingga 11 orang. Pembunuhan telah direncanakan dan dilakukan dengan sangat rapi hingga tidak terendus oleh polisi. Kejahatan ini baru diketahui ketika banyak laporan tentang orang hilang.
Dalam hal ini, Ryan dapat dianggap sebagai model atas kasus-kasus mutilasi yang banyak terjadi selanjutnya.
Ryan menjadi contoh dan para tersangka kejahatan mutilasi setelah Ryan adalah orang yang mengimitasi perilaku kejahatan Ryan.
Para tersangka ini sebelumnya begitu banyak menyerap berita kejahatan mutilasi dan bagaimana cara para tersangka mutilasi membunuh korban. Berita-berita ini banyak disiarkan di televisi atau melalui media lainnya, sehingga secara tidak langsung diserap dan terekam dalam otak tersangka selanjutnya. Saat ada masalah dengan korban dan ia ingin melampiaskan amarah atau dendamnya, maka ia akan teringat cara mutilasi ini karena menganggap cara tersebut adalah cara yang paling aman, jejak kejahatannya tidak mudah terlacak oleh polisi.
Dan mengenai paparan diatas, saya hanya menggunakan satu teori saja (teori modeling, Bandura) dari sekian banyak teori psikologi yang ada. Pastinya perlu pemeriksaan lebih lanjut mengenai kejiwaan tersangka. Perlu digali tentang masa lalu atau factor-faktor lainnya yang mungkin bisa menjadi penyebab mereka melakukan kejahatan tersebut..

2 komentar:

  1. mutilasi, apapun bentuknya itu tetep perbuatan yang tidak berprikemanusiaan yang perlu di hapuskan dari muka bumi ini. *belepotan poskomnya*

    BalasHapus
  2. Lho? kalo menurut saya sih ini berkaitan erat dengan Teori Psikoanalisis Sigmund Freud,,,disebabkan karena saat masa kecilnya ada salah satu fase perkembangan dari 5 fase yang tidak terpenuhi sehingga menyebabkan kehidupan seksualnya menyimpang. Gimana tuh bos???

    BalasHapus